Minggu, 03 Oktober 2010

Takdir Tuhan dan kehidupan manusia

Takdir Tuhan ialah kondisi dimana manusia menjalani kehidupan dalam porsi kebebasan yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Kebebasan inilah yang akan dipilih oleh manusia.
Tuhan-lah yang menciptakan prosedur dan perundang-undangan alam semesta.
setiap pergerakan atom hingga pergerakan galaxy yang super kompleks sudah ditetapkan jauh sebelum alam semesta beserta isinya ini ada. Penetapan ini BUKAN lah penetapan satu jalur, artinya kondisi alam semesta sekarang ini adalah hasil (result) yang kompleks dari kebebasan relatif mahluk didalam alam semesta.
Tuhan yang menyediakan berbagai pilihan jalur, manusia-lah yang memilih.
Kebebasan memilih manusia ini sangatlah lemah, lihatlah kita yang tidak dapat menggerakkan otot jantung dan paru2, tapi mereka masih bekerja meskipun kita tidak menyuruh mereka bergerak.
Pada saat kita ada dipersimpangan jalan, otak kita hanya dapat memilih belok kanan, kiri atau diam, namun saat melangkahkan kaki kita, bukan kita yang berkuasa, namun Tuhan lah melalui hukum-hukumnya yang menyebabkan kita melangkahkan kaki kita.

Kehendak Tuhan.
Kehendak Tuhan tidaklah seperti kehendak manusia. Kehendak manusia disebabkan oleh sesuatu, sedangkan kehendak Tuhan itu tidak disebabkan sesuatu. Contoh sederhana kehendak manusia, karena gatal maka tangan menggaruk. Sedangkan kehendak Tuhan sudah ada sejak sebelum semesta ada dan kehendak itu masih ada dan bekerja hingga sekarang.

Jangan Salahkan Tuhan
Setiap kejadian yang menimpa manusia adalah Tuhan jadikan dengan sebab manusia itu sendiri.
apapun yang Tuhan timpakan kepada manusia adalah hasil kompleks dari pilihan manusia.
Jadi pada pandangan atheist yang menyatakan Tuhan itu pasif dan tidak berkehendak adalah betul dari pandangan relatif otak manusia, namun salah dari pandangan kebenaran absolut.
Otak manusia ini adalah relatif dan tidak dapat menilai kebenaran absolut.

Keberadaan Tuhan
Jika anda mencari Tuhan dialam semesta ini saya jamin anda TIDAK akan pernah menemukan Tuhan, karena alam semesta ini hanyalah jejak keberadaan Tuhan. Tuhan itu hanya dapat dikenal dalam hati, namun hati yang penuh dengan hasrat harta benda dan hasrat hewani tidak akan pernah dapat mengenal Tuhan.
Carilah ciptaan Tuhan yang tidak dapat diubah oleh manusia, dan peganglah erat2.
Quote from Einstein: "Saya tidak tahu apakah Tuhan itu ada atau tidak, namun saya memilih untuk percaya ada, karena itu tidak membuat saya rugi"

Cukuplah Tuhan sebagai pegangan hidup
Saat manusia sudah bisa mengalahkan nafsu keduniaan dan kehewanan, maka sudah saatnya menempatkan Tuhan di hati manusia. dan lihatlah keajaiban yang disebut orang sebagai "kekuatan pikiran manusia", itulah kekuatan Tuhan yang dipinjamkan pada manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar